Budaya asli Indonesia sebelum masuknya Hindu-Budha

Diposting oleh benazir_aisya on
Menurut penyelidikan ahli purbakala, Dr. J. L. Brandes, Bangsa Indonesia memiliki 10 unsur budaya asli, yaitu :
  1. Kepandaian bersawah,
  2. kemampuan dalam pelayaran,
  3. Mengenal prinsip dasar pertunjukan wayang,
  4. Kamampuan dalam seni gamelan,
  5. Kepandaian membatik,
  6. Mengerjakan barang dari logam,
  7. menggunakan aturan metrik,
  8. Menggunakan alat tukar uang logam,
  9. Mengenal sistem perbintangan (astronomi), dan
  10. Telah terbentuknya susunan masyarakat yang teratur.

Mengapa tidak semua budaya luar ditiru begitu saja ? Karena Masyarakat Nusantara telah memiliki " local genius ", yaitu kemampuan suatu daerah/masyarakat untuk menyaring dan mengolah budaya asing yang masuk dan disesuaikan dengan sita rasa setempat.

  • Bercocok tanam = Cara bercocok tanam yang pertama dilakukan, yaitu dengan sistem berladang. Lama kelama-an sistem ini berubah menjadi bersawah. Cara bercocok tanam dengan bersawa kemudian menjadi bagian dari hidup mereka. Berkenaan dengan hal itu, mereka berusaha mencari tempat tinggal dan tempat bercocok tanam yang terletak disepanjang aliran sungai. Akhirnya, mereka mampu mengatur tata air melalui irigasi sederhana. Mereka juga dapt menentukan jenis tanaman apa yang cocok ditanam pada suatu musim. Hal ini tidak mengherankan karena mereka telah mengenal ilmu perbintangan.
  • Menurut Von Hiene Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, di Cina Selatan. Semenjak dulu nenek moyang kita telah memiliki kemapuan dalam mengarungi lautan. Ketika memasuki kepulauan Nusantara mereka menggunakan perahu bercadik, yaitu jenis perahu yang di kanan kirinya menggunakan bambu dan kayu supaya perahu tetap seimbang. Pengetahuan arah angin dan astronomi diperoleh melalui pengalaman bertahun - tahun.
  • Seni = Nenek moyang kita telah pandai membuat boneka - boneka untuk kesenian wayang. Alat - alat gamelan pun dibuat untuk memeriahkan seni pertunjukkan tersebut. Selain itu, mereka telah mampu membuat batik, kerajinan logam, dengan beragam bentuk, dan benda - benda dari batu yang besar ( tradisi megalitikum ).
  • Kepercayaan = Nenek moyang kita telah mempercayai adanya kekuatan maha tinggi di luar darinya. Mereka percaya bahwa jika seseorang maningga, hanya jasmaninyasaja yang hancur, tetapi rohnya tetap hidup. Roh - Roh itu bertempat tinggal di suatu daerah keramat. Nenek moyang kita lantas memuja roh - roh itu sehingga memunculkan kebiasaan membakar kemenyan, berkenduri, dan membuat sesaji. Animisme adalah kepercayaan kepada roh nenek moyang, Dinamisme kepercayaan kepada benda - benda yang memiliki kekuatan gaib, kesaktian atau tuah, sedangkan, Totemisme kepercayaan terhadap hewan - hewan yang dianggap keramat dan membawa berkah.

1 komentar:

Anonim mengatakan...
21 Mei 2009 pukul 15.27

sipp...thanks uda berkunjung ke blog aku

Posting Komentar

Leave your Comment !